Halo, kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang
pedagogi dan andragogi yang terkait dengan tugas dari mata kuliah psikologi
pendidikan :)
Sebelum saya ceritakan pengalaman saya, mari kita
bahas sebentar pengertian dari pedagogi dan andragogi. Apasih pedagogi dan
andragogi itu?
Paedagogi berasal dari bahasa
Yunani (παιδαγωγέω paidagōgeō; dari παίς país:anak dan άγω ági: ) atau paedagogia yang berarti pergaulan dengan
anak-anak. Di Yunani kuno, kata παιδαγωγός biasanya diterapkan pada budak yang mengawasi pendidikan anak
majikannya. Termasuk didalamnya mengantarkan ke sekolah (διδασκαλείον) atau tempat latihan (γυμνάσιον), mengasuhnya, dan membawakan perbekalannya (seperti membawakan alat
musiknya). Paedagagos berasal dari
kata “paid” yang artinya “anak” dan “agogos” yang artinya “memimpin atau
membimbing”. Darikata ini maka lahir istilah paedagogi yang diartikan
sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar anak-anak. Dalam perkembangan
selanjutnya istilah paedagogi berubah menjadi ilmu dan seni mengajar. Paedagogi juga
merupakan kajian mengenai pengajaran, khususnya pengajaran dalam pendidikan
formal. Dengan kata lain, ia adalah sains dan seni mengenai cara mengajar di
sekolah.
Istilah andragogi diambil dari bahasa Yunani. andr dan agogo.
Andr artinya dewasa dan agogo berarti membimbing atau mengamong. Jadi,
andragogi adalah kegiatan membimbing atau mengamong orang dewasa. Sejak tahun
tujuh puluhan, andragogi diberi arti sebagai ilmu dan seni untuk membantu orang
dewasa belajar (andragogy is the science and arts of helping adults learn). Andragogi merupakan proses untuk
melibatkan peserta didik dewasa
ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Istilah ini awalnya digunakan oleh Alexander Kapp,
seorang pendidik dari Jerman, pada tahun 1833,
dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat, Malcolm Knowles (24 April 1913 -- 27 November 1997). Teori Knowles tentang
andragogi dapat diungkapkan dalam empat postulat sederhana:
- Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti (berkaitan dengan konsep diri dan motivasi untuk belajar).
- Pengalaman (termasuk pengalaman berbuat salah) menjadi dasar untuk aktivitas belajar (konsep pengalaman).
- Orang dewasa paling berminat pada pokok bahasan belajar yang mempunyai relevansi langsung dengan pekerjaannya atau kehidupan pribadinya (Kesiapan untuk belajar).
- Belajar bagi orang dewasa lebih berpusat pada permasalahan dibanding pada isinya (Orientasi belajar).
Istilah andragogi telah digunakan untuk
menunjukkan perbedaan antara pendidikan yang diarahkan diri sendiri dengan
pendidikan melalui pengajaran oleh orang.
Setelah kita tau apa itu pedagogi dan
andragogi, saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya yang terkait dengan
pedagogi dan andragogi tersebut :)
Saya mengalami pedagogi dimulai pada saat saya
masih TK hingga saya SMA. Dimana pada saat itu saya masih tergantung kepada
guru. Saya masih menunggu perintah atau arahan dari guru untuk melakukan
sesuatu. Contohnya saja pada saat saya masih TK, saya mengikuti apa yang diperintahkan
guru seperti menggunting kertas atau menempel kertas tersebut. Pada saat itu
juga saya memakai pakaian seragam untuk sekolah. Selain itu saya masih harus
dibentuk belum bisa menjadi sumber belajar, karena pada saat itu sumber belajar
masih berpatokan kepada guru. Orientasi dalam belajar juga berupa bahan ajar
(subject-centered). Motivasi belajar saya masih dengan pujian dan tepuk tangan
jika saya mendapat sebuat prestasi dan dengan hukuman jika saya melakukan
kesalahan.
Selain pedagogi, saya juga sudah mengalami
andragogi saat ini karena saya sudah memasuki perkuliahan. Dimana pada saat ini
saya semakin mengarahkan diri saya, sudah tidak tergantung pada dosen. Pada saat
ini juga saya sudah dituntut untuk berinisiatif sendiri untuk melakukan sesuatu
tanpa perintah dari dosen. Di perkuliahan juga sudah tidak memakai pakaian
seragam lagi, akan tetapi saya tetap dituntut untuk memakai pakaian yang sesuai
dengan aturan yang ada dikampus saya. Orientasi dalam belajar juga sudah berupa
tugas dan masalah (task for problem centered). Motivasi belajar saya saat ini
berupa dorongan dari dalam diri saya sendiri. Yaitu jika saya ingin mendapat
sesuatu yang baik maka saya harus melakukan sesuatu yang baik juga. Dan jika
saya melakukan sesuatu yang tidak baik maka saya akan mendapatkan yang tidak
baik pula. Jadi pada saat ini segala sesuatu itu tergantung dari dorongan dalam
diri saya sendiri.
sekian pengalaman saya yang terkait dengan
pedagogi dan andragogi. Terima kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar