Sumber : Sindonews.com
Cemburu buta, ABG bunuh pacarnya
Ade Nurjanah
Rabu,
19 Maret 2014 − 17:59 WIB
Sindonews.com-
Polres Majalengka menetapkan Gugun Gumilar (18) siswa SMK Korpri
Majalengka sebagai tersangka karena terbukti membunuh pacarnya Risa Rosa Indah
(17).Dari hasil penyelidikan kepolisian, sebelum dibunuh korban sempat dianiyaya menggunakan benda tumpul dan selanjutnya ditenggelamkan ke sungai hingga tewas.
Namun, tersangka berkilah bahwa jatuhnya korban ke sungai karena ketidaksengajaan.
Meski beberapa keterangan sudah diperoleh dari tersangka, polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, apalagi pakaian dan celana korban masih belum ditemukan.
Sebelumnya menurut pengakuan tersangka korban menggunakan busana. Tapi saat ditemukan pada Selasa (18/3/2014) korban hanya menggunakan BH dan celana dalam.
Dihadapan petugas, tersangka mengaku melakukan tindakan tersebut karena diselimuti api cemburu terhadap korban yang dituding telah selingkuh.
Pelaku bercerita, saat dirinya tengah berdua dengan korban, tiba-tiba HP korban berbunyi lantaran mendapatkan pesan singkat dari seseorang. Pesan singkat itu membuat pelaku cemburu buta lantaran isinya bernada mesra.
"Saat berdua, saya memegang hp korban. Tiba-tiba ada sms mesra dari seorang lelaki. Saya menanyakan identitas pengirimnya. Tapi pacar saya tidak mau memberitahu. Saya langsung emosi hingga terjadi pertengkaran," kata Gugun dengan raut wajah yang sama sekali tak menampakan penyesalan.
ABG yang tinggal di Desa Tanjung Sari Kec, Sukahaji ini mengaku antara dirinya dan pacarnya kemudian cekcok lalu terjadi saling dorong-dorongan hingga mengakibatkan kekasihnya terpeleset jatuh ke dalam sungai.
"Saat itu saya panik dan berteriak meminta tolong terhadap warga yang ada saat itu sambil berkata, "Palid", "Palid" (terbawa air)," ujarnya.
Gugun menjelaskan, sebelum korban terseret arus sungai, ia mengenakan pakaian lekton warna coklat dan celana jeans. "Saya juga tidak tahu, mengapa korban saat ditemukan hanya memakai BH dan celana dalam, saat terjatuh masih mengenakan pakaian," kilahnya.
Kapolres Majalengka, Ajun Komisaris
Besar Polisi (AKBP) Bulang Bayu Samudera melalui Kasat Reskrim Chaerudin
menjelaskan, dari hasil pemeriksaan kepolisian,
"Barang bukti berupa HP, laptop dan pakaian korban sudah kami amankan. Tersangkan terjerat Pasal 351 tentang penganiayaan hingga mengakibatkan kematian dengan ancaman penjara 7 tahun," katanya.
Sebelumnya diberitakan, telah dilakukan pencarian selama kurang lebih sehari semalam, akhirnya mayat siswa SMK Korpri, Risa Rosalinda yang hilang pada Senin (17/3/2014) ditemukan warga di sungai Ciherang tepatnya di Desa Weragati Kec, Palasah Selasa (18/3/2014) sekitar pukul 15.15 WIB.
"Barang bukti berupa HP, laptop dan pakaian korban sudah kami amankan. Tersangkan terjerat Pasal 351 tentang penganiayaan hingga mengakibatkan kematian dengan ancaman penjara 7 tahun," katanya.
Sebelumnya diberitakan, telah dilakukan pencarian selama kurang lebih sehari semalam, akhirnya mayat siswa SMK Korpri, Risa Rosalinda yang hilang pada Senin (17/3/2014) ditemukan warga di sungai Ciherang tepatnya di Desa Weragati Kec, Palasah Selasa (18/3/2014) sekitar pukul 15.15 WIB.
TEORI RATIONAL
EMOTIVE THERAPY ALBERT ELLIS
Pandangan
pendekatan rasional emotif tentang kepribadian Albert Ellis, dapat dikaji dari
konsep-konsep kunci teori Albert Ellis. Ada tiga pilar yang membangun tingkah
laku individu, yaitu Activating experiences (A), Belief (B), dan Emotional
consequence (C). Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep
atau teori ABC.
Activating
experiences (A) yaitu
segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar individu. Peristiwa pendahulu
yang berupa fakta, kejadian, tingkah laku, atau sikap orang lain. Perceraian
suatu keluarga, kelulusan bagi siswa, dan seleksi masuk bagi calon karyawan
merupakan activating experiences bagi seseorang.
Belief (B) yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau
verbalisasi diri individu terhadap suatu peristiwa. Keyakinan seseorang ada dua
macam, yaitu keyakinan yang rasional (rational belief atau rB) dan
keyakinan yang tidak rasional (irrasional belief atau iB). Keyakinan
yang rasional merupakan cara berpikir atau system keyakinan yang tepat, masuk
akal, bijaksana, dan kerana itu menjadi prosuktif. Keyakinan yang tidak
rasional merupakan keyakinan atau system berpikir seseorang yang salah, tidak
masuk akal, emosional, dan keran itu tidak produktif.
Emotional
consequence (C)
merupakan konsekuensi emosional sebagai akibat atau reaksi individu dalam
bentuk perasaan senang atau hambatan emosi dalam hubungannya dengan activating experience
(A). Konsekuensi emosional ini bukan akibat langsung dari A tetapi disebabkan
oleh beberapa variable antara dalam bentuk keyakinan (B) baik yang rB maupun
yang iB.
Selain itu,
Ellis juga menambahkan D dan E untuk rumus ABC ini. Seorang terapis harus
melawan (dispute; D) keyakinan-keyakinan irasional itu agar kliennya
bisa menikmati dampak-dampak (effects; E) psikologis positif dari
keyakinan-keyakinan yang rasional.
Menurut
teori RET, seseorang yang bermasalah akan mempunyai suatu sistem kepercayaan
atau suatu ‘belief system’ yang penuh dengan kepercayaan yang tidak rasional
mengenai perkara yang dilihat atau dialaminya. Albert Ellis telah memberikan
beberapa idea tentang pemikiran yang tidak rasional, antaranya adalah seseorang
individu mempercayai bahwa ia mesti disayangi oleh orang-orang penting atau
signifikan kepada dirinya seperti ibubapa, adik-beradik dan rakan-rakan.
Individu juga percaya bahawa ia mesti membuktikan bahawa ia seorang yang
berkebolehan dan berkemampuan. Seseorang individu juga mempercayai bahawa jika
terdapat individu yang lain melakukan kesalahan atau tidak berlaku adil, maka
seharusnya ia dikutuk dan menyalahkan dirinya dan dilihat sebagai orang yang
tidak baik. Masa lampau juga dianggap sangat penting kerana ia mempengaruhi
hidup seseorang individu. Ellis mempercayai bahawa masa lampau itulah yang akan
menentukan perasaan seseorang individu pada masa kini.
ANALISIS KASUS BERDASARKAN TEORI
ALBERT ELLIS
Pandangan
pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep
kunci teori Albert Ellis yaitu berupa tiga pilar yang membangun tingkah laku
individu, yaitu Activating experience (A), Belief (B), dan Emotional
consequence (C). Dalam kasus seorang ABG yang membunuh pacarnya karena
cemburu ini dapat kita lihat tiga pilar yang membangun tingkah laku individu
tersebut :
·
Activating experience (A) : saat
tersangka tengah berdua dengan korban, tiba-tiba HP korban berbunyi lantaran
mendapatkan pesan singkat dari seseorang. Pesan singkat itu membuat pelaku
cemburu buta lantaran isinya bernada mesra.
·
Belief (B) : tersangka pun menanyakan identitas
pengirimnya kepada korban. Tapi korban tidak mau memberitahu. tersangka
langsung emosi hingga terjadi pertengkaran (rational belief). Tersangka mengaku antara dirinya dan korban
kemudian cekcok lalu tersangka memukul wajah korban dan terjadi saling
dorong-dorongan hingga mengakibatkan kekasihnya terpeleset jatuh ke dalam
sungai (irrasional
belief).
·
Emotional consequence (C) : tersangka merasa emosi saat melihat pesan singkat yang mesra dari
seseorang di HP korban, dan dari wajah tersangka tidak ada rasa penyesalan sama
sekali setelah tersangka mendorong korban hingga terseret ke sungai.
·
Dispute (D) : dengan
adanya terapis REBT ini dapat membantu tersangka untuk mengubah pola fikirnya
menjadi lebih irasional lagi. Sehingga tersangka tidak langsung bertindak yang
berlebihan seperti yang dilakukannya kepada korban hanya karena masalah yang
tidak terlalu berat. Karena masalah dapat diselesaikan tanpa kekerasan.
·
Effects (E) : Tersangkan
terjerat Pasal 351 tentang penganiayaan hingga mengakibatkan kematian dengan
ancaman penjara 7 tahun. Dengan hukuman penjara 7 tahun tersebut diharapkan
tersangka dapat menyesali perbuatannya dan tidak melakukan perbuatan itu lagi.
Daftar pustaka
:
http://daerah.sindonews.com/read/845846/21/cemburu-buta-abg-bunuh-pacarnya-1395226750
Tidak ada komentar:
Posting Komentar