Selasa, 15 April 2014

Kepribadian Binatang




Binatang juga punya kepribadian???

Psikologi kepribadian mulai berkembang pada akhir abad ke-19, setelah Charles Darwin menerbitkan teori evolusinya. Darwin mengubah total pandangan mengenai hakikat manusia dengan menyatakan bahwa semua spesies, termasuk manusia, telah berevolusi selama jutaan tahun, karena makhluk-makhluk yang paling sesuai dengan lingkungannya lah yang akan mampu bertahan hidup dan meneruskan keturunannya. Selama puluhan tahun, dampak utama dari teori evolusi terhadap psikologi kepribadian adalah bahwa teori ini telah membebaskan ilmuwan untuk memikirkan hakikat manusia dengan pendekatan yang ilmiah. Sebagai contoh, Sigmund Freud (yang mempelajari teori evolusi di sekolah kedokteran) mampu mengajukan konsep insting yang telah berevolusi yang tersembunyi di bawah pikiran sadar, dan Gordon Allport kemudian mampu mengagas subsistem-subsistem biologis yang tercermin dalam trait-trait kepribadian yang umum. Kita akan melihat bahwa teori evolusi mempunyai banyak dampak bagi psikologi kepribadian. Namun sebagai contoh bagaimana teori klasik bisa membentuk penelitian kepribadian masa kini. Sekarang kita akan membahas mengenai kepribadian binatang.

Banyak dari kita yang kerap mendeskripsikan anjing, kucing, dan bahkan ikan dengan kata sifat seperti ramah, agresif, pintar, perhatian, dan lain-lain. Namun apakah ini hanya antromorfisasi di mana kita dengan bodohnya menganggap binatang peliharaan mempunyai sifat-sifat manusia??? Nah, penelitian kepribadian modern memungkinkan kita untuk mulai menjawab pertanyaan seperti itu dengan cara yang ilmiah. Sebagai contoh, karena binatang pada umumnya tidak bisa memberikan laporan diri atau gambaran diri, studi mengenai kepribadian binatang kemudian menggunakan penilaian yang dilakukan manusia. Untungnya, penelitian kepribadian telah mengajarkan para peneliti bagaimana membuat penilaian yang reliabel (dapat direplikasi) dan bagaimana membuat penilaian yang valid (mengukur trait yang diteliti dan bukan pada hal-hal lain). Binatang juga dapat diberikan tes-tes eksperimental untuk melihat bagaimana mereka berespons ketika menghadapi situasi tertentu (seperti misalnya kompetisi untuk mendapatkan makanan). Kemudian diketahui bahwa ternyata penilai mempunyai kesamaan dalan penilaian mereka mengenai kepribadian binatang, khususnya pada dimensi dasar tertentu (Gosling, 2001).

Trait-trait mana yang banyak dinilai secara reliabel dalam studi binatang??? Sebuah analisis terhadap 19 studi mengenai faktor kepribadian berbagai spesies non-manusia (simpanse, gorilla, monyet, hyena, anjing, kucing, keledai, babi, tikus, ikan guppy, dan gurita) meneliti dimensi-dimensi dasar yang sering dilihat dalam studi kepribadian manusia. Hasilnya adalah bahwa dimensi Extroversion, Neuroticism, dan Agreeableness menunjukkan generalisasi lintas-spesies yang paling kuat (Gosling & John, 1999). (Dan seperti pada manusia, ekstroversi adalah dimensi yang paling reliabel). Lebih lanjut, binatang yang menunjukkan dimensi extroversion yang tinggi dan kerap bersosialisasi memang terlihat mempunyai interaksi yang lebih sering dan lebih baik dengan rekan-rekannya. Nyatanya, simpanse yang semacam itu adalah simpanse yang paling bahagia (seperti yang dinilai oleh penjaganya di kebun binatang), terutama jika mereka adalah simpanse yang dominan (King & Landau, 2003). Jadi, tampaknya masuk akal secara ilmiah untuk menggambarkan anjing anda sebagai anjing yang senang bersosialisasi, tenang, dan bersahabat, dan anjing tetangga sebagai anjing yang pemalu, neurotik, dan tidak dapat dipercaya (Gosling, Kwan, & John, 2003).

Sebagai catatan tambahan, kami tidak dapat menahan diri untuk menyebutkan bahwa selain Dr. Gosling (yang karyanya saya kutip), ilmuwan-ilmuwan lain yang berpengaruh di bidang ini bernama Brian Hare, Robin Fox, dan Lionel Tiger (yang jika di terjemahkan akan menjadi Brian si Kelinci, Robin si Rubah, dan Lionel si Macan).

Bacaan lanjutan :

Gosling, S. D. (2001). From mice to men: What can we learn about personality from animal research? Psychological Bulletin, 127, 45-86.

Gosling, S. D., Kwan, V. S.Y., & John O. P. A. (2003). Dog’s got personality: A cross-species comparative approach to personality judgments in dogs and humans. Journal of Personality & Social Phychology, 85, 1161-1169.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar