Kelompok 14
Ketua :
Yuha Nuraini (13-021)
Anggota
:Westley (09-084)
Delilah Wahyuni (13-005)
Indah Sari (13-045)
Rika Arcella Putri (13-093)
Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori ekologi dikembangkan oleh Urie
Bronfenbrenner yang fokus utamanya adalah pada konteks sosial dimana anak
tinggal dengan orang-orang yang
memengaruhi perkembangan anak. Teori ekologi Bronfenbrenner terdiri dari lima
sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke
pengaruh kultur yang lebih luas. Bronfenbrenner menyebut sistem-sistem itu
sebagai mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makosistem, dan kronosistem.
Berbicara tentang lima sistem lingkungan menurut
Bronfenbrenner, saya ingin menceritakan pengalaman saya yang saling berhubungan
dengan ke lima sistem lingkungan tersebut.
Mikrosistem adalah setting dimana individu
menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah
keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Dalam mikrosistem ini, individu
berinteraksi secara langsung. Seperti pengalaman saya sewaktu masih SMA, saya
lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah atau bersama teman sebaya saya dari
pada bersama keluarga dirumah. Semua itu diakibatkan kerena banyaknya kegiatan
diluar rumah seperti sekolah, mengikuti bimbingan belajar, atau pun pergi
bermain bersama teman sebaya. Interaksi saya dengan guru disekolah merupakan
interaksi langsung dan interaksi yang timbal balik, begitu juga dengan
interaksi saya bersama tentor dan teman-teman di bimbingan belajar serta
interaksi saya bersama teman sebaya ketika pergi bermain.
Mesosistem adalah hubungan antara beberapa
mikrosistem atau hubungan antara beberapa konteks yang saling berpengaruh satu
dengan yang lainnya. Seperti pengalaman saya ketika saya sekolah, dimana
hubungan antara keluarga dengan sekolah saling berpengaruh. Seperti contohnya disaat
saya mempunyai masalah di sekolah yang berpengaruh pada hubungan keluarga saya
dirumah. Ketika itu saya mendapatkan hasil belajar yang tidak sesuai dengan apa
yang saya harapkan, sehingga berpengaruh pada interaksi dalam keluarga seperti
menjadi badmood dirumah setelah pulang dari sekolah. Begitu juga sebaliknya
jika saya mendapat masalah di rumah yang berpengaruh pada kegiatan saya di
sekolah.
Eksosistem adalah sesuatu yang terjadi ketika
pengalaman di setting lain memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks
mereka sendiri. Seperti yang saya alami selama masa sekolah, kurikulum studi
sosial yang dipakai di distrik sekolah saya sajiannya membuat saya jengkel,
buku-buku nya juga kurang menarik, huruf-huruf nya juga kecil. Itu semua sangat
berpengaruh pada murid-murid yang lainnya.
Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Dimana kultur adalah
istilah luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan
anak. Kultur juga merupakan korteks terluas dimana murid dan guru tinggal,
termasuk nilai dan adat istiadat masyarakat. Seperti teman sekelas saya sewaktu
di sekolah, dia tergolong keluarga menengah ke bawah. Dengan baju seragam
sekolah yang seadanya aja. Dia juga jadi minder dengan teman yang lainnya. Selain
itu dia juga tidak membeli semua buku paket sekolah karena tidak mempunyai uang
untuk membeli buku tersebut. Itu semua lah yang memengaruhi perkembangannya dan
merusak kemampuannya untuk belajar.
Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari
perkembangan anak. Seperti anak-anak pada zaman sekarang ini yang sebagai
generasi pertama yang tumbuh dalam lingkungan elektronik yang dipenuhi komputer
dan bentuk media baru seperti laptop, tablet, ataupun ipad. Seperti sepupu saya
yang masih berusia 3 tahun saja sudah bisa menggunakan alat-alat yang canggih
seperti tablet. Sedangkan orangtua saja belum tentu dapat menggunakan alat-alat
canggih tersebut. Jelas perbedaan antara anak-anak zaman dulu dengan anak-anak
zaman sekarang. Kecanggihan alat elektronik mau pun komunikasi naik lebih pesat
pada zaman sekrang ini.
Sekian pengalan saya yang bersangkutan dengan teori ekologi
Bronfenbrenner. Terima kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar